Pages

Minggu, 27 Maret 2011

~ Robot-robot Luar Biasa


semakin canggih sebuah robot memang semakin mudah dunia ini tetapi di lain sisi, ane tidak bisa membayangkan berapa banyak nanti pengganguran yang akan terjadi bila semua pekerjaan manusia digantikan oleh sebuah robot, bahkan untuk pekerjaan seorang koki, tapi enaknya bisa membantu jika di rumah,.. :)

Kamis, 24 Maret 2011

Komputer Masa Depan

Harga komputer saat ini sudah turun drastis hal itu terjadi tiap kali ada teknologi baru yang keluar tentunya teknologi yang kemarin harganya akan turun drastis, saat ini dunia komputer sudah semakin canggih dengan teknologi baru yang bermunculan dan juga ramah lingkungan mungkin 2 atau 3 tahun kedepan akan lebih canggih lagi dari yang sekarang seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, laptop merupakan suatu perangkat komputer yang sangat di inginkan bagi kalangan yang berkecimpung atau pengguna IT. Selain dapat digunakan dimana saja dan laptop juga menjadi Gaya Hidup seorang profesional. kemana-mana bisa dibawa dan digunakan, baik di kantor maupun cafe sambil nongkrong dan minum kopi, tapi tanpa disadari saat ini harga laptop semakin hari semakin menurun bahkan saat ini harga jual laptop terbaru berkisar 5 sampai 8 juta rupiah di toko komputer. Alhasil banyak orang menggunakan laptop dari pada PC Desktop. Baik dari merek-merek terkenal maupun merek asia dan bahkan merek lokal pun turut ikut mewarnai dalam kancah bisnis komputer tersebut.
Saat ini negara berkembang “semua orang ingin maju dan pintar” telah membuat suatu teknologi didalam dunia IT yang akan menggeser posisi komputer dan laptop. Yaitu teknologi mini computer masa depan yang sedang dipromosikan lebih praktis dan lebih hebat dari teknologi sekarang. Karena hanya mengandalkan sebatang pulpen atau berbentuk hp tapi tetap memiliki kemampuan super komplit seperti PC komputer atau laptop. Saat ini negara Indonesia masih menjadi pemakai saja dan hanya menerima perakitan ulang, namun kita boleh berharap suatu hari nanti Indonesia juga turut menjadi produsen komputer – komputer masa depan yang lebih canggih. Berikut ini gambar-gambar komputer masa depan
sumber: google

Alat-alat Canggih

Jetpack, juga termasuk alat yang banyak kita temukan di film sains fiksi, yang mana alat ini menggunakan jet yang melepaskan gas (bisa juga air) dan kemudian “menerbangkan” penggunanya. TAM adalah perusahaan pertama dan satu-satunya di dunia yang memproduksi paket lengkap kostum yang didesain oleh Rocket Belt menggunakan mutakhir dan juga material aerospace dengan mesin penyulingan khusus untuk memproduksi bahan bakar Hidrogen Peroksida jet anda. Anda bisa mencoba melayang di udara seperti robot dengan alat canggih ini. seperti di film-film.. heee :)






Ini adalah model kendaraan udara tak berawak dengan bentuk cawan (mirip pesawat UFO uy. hee) yang dibuat oleh sebuah perusahaan di Inggris bernama Aesir. kayaknya seru tuh klo nyoba terbang pake alat ini.. hee :)


Waduh.. Ada lagi nih yang baru..
“Mobil terbang” ini disebut “The Highway in the Sky”. Jika tiap waktu agan terjebak macet, maka dengan menggunakan flying car ini agan bisa berputar dan menukik di angkasa agar bisa sampai di tujuan dengan cepat. heheeEnak juga ya kalo di jakarta naik mobil terbang ini, enggak bakal kejebak macet.. hehee :)

Jumat, 11 Maret 2011

Molis, Modern dan Ramah Lingkungan

Di Jakarta, jumlah sepeda motor setrum atau listrik tak sebanyak sepeda motor berbahan bakar minyak. Tapi sepeda motor setrum punya penggemar. Mereka membentuk komunitas bernama molis alias komunitas motor listrik.

 

 


Mereka memilih motor listrik sebagai upaya berdamai dengan tingkat polusi yang makin parah di Jakarta. Selain tak menyumbang polusi, sepeda motor listrik juga tak berisik. Terlebih lagi, pengguna sudah tak perlu lagi merogoh kantong untuk membeli bahan bakar. Inilah kisah komunitas pecinta motor listrik, molis yang terus berjuang untuk menularkan kepedulian lingkungan lewat motor setrum.


Kamis, 10 Maret 2011

Setetes air langit


Sore itu,mendung terlihat lebih kelabu  dari biasanya.Aku mendengarkan penjelasan guru Les Bahasa Asingku sambil menatap jengkel ke luar jendela.Hujan…Aku benci hujan. Aku benci saat aku harus mendengar gemericik air jatuh dari langit. Rasanya,hujan selalu menyebalkan bagiku.Aku terpejam sesaat,merasakan dinginnya udara. Daun jendela disebelah tempatku duduk sepertinya sengaja dibuka,membiarkan angin dari luar masuk kedalam ruangan yang sebenarnya sudah ber AC. Kembali aku menatap nanar keluar jendela. Ya,hujan memang selalu menyiksaku. Menyiksa dan memaksa otakku memutar lagi kejadian pahit masa lalu.Memaksa dan menyeretku untuk berdiri lagi ditempat dimana aku harus menyaksikan orang yang berharga dalam hidupku lemah tak berdaya.Dimana hujan merenggut dengan paksa adik yang ku sayangi.Sekali lagi,kejadian itu perlahan-lahan berputar dalam ingatanku.Tiba-tiba daun jendela terbanting keras dan bersamaan dengan bunyi gemuruh petir.aku tersadar dari lamunan masa laluku.Bel pulang telah berbunyi,aku segera bangkit dan berjalan keluar kelas. Berusaha meloloskan diri dari jeratan bayangan masa lalu. Di teras,aku terpaku sesaat. Melihat hujan yang sepertinya semakin deras. Aku menghampiri bangku kayu yang sengaja di taruh di teras untuk menunggu. Mataku menerawang jauh.          “Kak..payung Kak?” aku terlonjak kaget. Tiba-tiba seorang gadis kecil berdiri didepanku. Kulihat dia,seluruh tubuhnya basah. Di tangan kanannya terdapat sebuah payung,sedangkan tangan kirinya memegang payung untuk dirinya sendiri.          “Mau payung Kak?” Dia mengulangi pertanyaanya sambil menyodorkan satu payung dari tangan kanannya.Aku menggeleng. “Tidak…terimakasih”Ia melangkah  meninggalkanku. Kupandangi punggung gadis kecil itu yang semakin menjauh berjalan ditengah hujan. Sedikit tersentuh aku melihatnya. Walaupun prihatin,tapi aku kadang-kadang juga sebal dengan pengojek payung yang kebanyakan anak-anak itu. Pasalnya,beberapa dari mereka,menawarkan jasa payung dengan tidak sopan. Menarik-nari baju atau mengejar dan sedikit memaksa.          “Non Rere…” lagi-lagi Aku tersentak. Tak menyadari kehadiran Bang Maman,sopirku.          “Mari pulang Non…” katanya sambil menunduk-nunduk dan menyodorkan payung kearahku.Aku mengangguk. Sambil sedikit berlari kearah mobil.  Sepintas aku melihat gadis kecil tadi berdiri dibawah pohon didepan tempat Lesku. Masih dengan pakaian yang serampangan dan tubuh basah kuyub,namun matanya memancarkan suatu kebahagiaan. Ya,kebahagiaan ditengah hujan.***Aku memilih beristirahat dibawah pohon akasia di taman kota. Ku keluarkan sebotol air mineral dari dalam tasku. Hari ini,sengaja aku berjalan dari sekolah ke rumah. Bukan apa-apa,hanya saja Bang Maman sakit,jadi kubiarkan dia beristirahat di rumah. Selain itu juga karena aku merindukan masa-masa  SD dulu,dimana aku bisa berjalan dari rumah kesekolah sambil menikmati dunia yang dulu tak seperti ini,tak sepenat ini.Kuteguk lagi air dalam botol mineralku.          ‘‘Boleh minta,Kak?”Aku mendongak kearah suara. Gadis kecil itu lagi. ia memandang dengan sorot lembut kearahku. Sesaat aku bingung dengan kelakuannya yang sok akrab. Kusodorkan botol air mineral kepadanya. Segera ia menerima dan meneguknya hingga habis.          ‘‘Maaf Kak,habis” katanya sambil tersenyum.          “gak apa..masih banyak dirumah” kataku.Aku menepuk-nepukkan tanganku di sampingku,menyuruh dia untuk duduk.          “Adek..yang kemaren kan?” ia mengangguk.          “mana payungnya?” kataku sambil tersenyum dan menunjuk langit yang siang ini terlihat cerah.Ia tertawa. “ngojek payung biar gak kepanasan ya Kak..”katanya.Kuperhatikan lagi bajunya,banyak bagian yang sobek dan dijahit dengan asal.Ia menjulurkan tangannya.          “ Eva” katanya memperkenalkan diri sambil tetap menyunggingkan senyumnya yang ternyata sangat manis.          “Renata. Tapi bisa dipanggil,Rere” katakuAku berbincang-bincang dengannya beberapa saat,ternyata dia anak yang cerdas dilihat dari caranya berbicara. Bahkan aku bisa tertawa lepas sambil menimpali gurauan Eva yang membuat perutku sakit. Sesekali kulirik rambutnya yang memanjang itu terhempas seirama tiupan angin dibiarkan terurai begitu saja namun terlihat sangat halus dan natural, rambut yang indah untuk ukuran seorang gadis pengojek payung yang gemar berkutat dengan hujan.Kini aku tau,Dia adalah seorang anak yatim piatu yang sekarang tinggal di sebuah panti asuhan. Ibunya telah lama meninggal saat ia berumur satu tahun,sedangkan ayahnya meninggal dalam kecelakaan tiga tahun lalu.Yang mengenaskan,panti asuhannya terancam tutup,karena banyaknya hutang dan tidak adanya biaya dari pemiliknya. Untuk membantu ibu asuhnya,ia mencari uang dengan mengojek payung. Saat kutanyakan berapa hasil dari mengojek payung,dia menjawab dengan terkekeh,          “ ngojek payung gak bakal bisa bikin kaya Kak..gak tentu juga bisa bikin kenyang. Hasilnya..ya bikin basah..” aku kembali tertawa mendengar perkataanyya.Dilihat dari postur tubuh dan wajahnya,dia kira-kira berusia sembilan tahunan. Sama seperti usia adikku, jika ia masih ada. Karena merasa nyaman bersamanya,aku sepakat bertemu lagi untuk berbincang-bincang lagi dengannya. *** Februari,bulan yang basah. Bulan yang menyebalkan bagiku,namun tidak bagi Eva. Baginya,hujan adalah sebuah anugerah terindah selain hidupnya.Entah kenapa,dia begitu menyukai hujan,terlepas dari profesinya.Aku masih termenung dibawah pohon akasia,ditempat dimana aku bertemu dengan gadis kecil yang ia sebut dirinya sebagai Eva.Kubiarkan rintik-rintik air menerpaku.“Kak…” Eva duduk disampingku sambil menyandarkan punggungnya di pohon. Kupandangi rambutnya yang mulai basah karena rintik hujan. Dia hanya diam sambil terus menatap gerimis. Tiba-tiba ia bangkit,mengambil dua payungnya yang tergeletak ditanah. Satu ia pegang,dan satunya ia berikan kepadaku.Ia menarik lenganku,mengajakku menembus gerimis yang sebentar lagi akan menjadi hujan. Aku masih terdiam ditempatku.” aku tak suka hujan..” katakuIa tersenyum,lalu menarik tanganku lagi. Kali ini aku tak menolak.Eva membawa payung,namun tak menggunakannya.          “ kenapa tak kau pakai payungmu,Eva?” tanyaku.          “ payung ini?? sudah  kadaluarsa kak..” jawabnya sambil menyodorkan payung itu dan tertawa. Aku ikut tertawa mendengarnya. Bisa kulihat jika payung yang ia bawa itu berlubang di beberapa bagian. Bahkan sebenarnya sudah tak layak pakai dengan pegangan yang telah berkarat itu.          “ bagaimana tentang panti asuhan itu?” aku bertanya kepada Eva yang sedang berlari-lari kecil menyusuri trotoar dan sesekali meninggalkanku dibelakangnya.Ia berhenti sejenak,” Entahlah..” jawabnya singkat. Lalu kembali berlari melompati kubangan air.Saat melihatnya,terbesit rasa prihatin dalam hatiku. Hey,bukankah ayahku seorang pengelola panti asuhan juga?? Kenapa aku bisa selupa ini. Mungkin saja aku bisa membantunya untuk pindah ke panti asuhan yang ayah kelola.Hanya saja,ayah begitu sibuk,hampir tak pernah aku mendapatkan waktu bersamanya. Bahkan sekalipun tak pernah ia bercerita mengenai panti asuhan itu,kalau bukan Bang Maman yang cerita,aku juga tak akan tau.Aku berlari meyusul Eva.          “ Bagi kami..hujan itu anugerah…” katanya sambil memandang sendu kearah segerombolan anak-anak yang berlarian ditengah hujan. Dan ketika kuperhatikan,mereka semua adalah pengojek payung.Hatiku seperti tersengat sesuatu yang membuatnya pilu. Entah,kemana saja aku selama ini hingga tak tau kalau ditengah keramaian dan kemewahan ibu kota ini masih ada anak-anak yang seperti itu. Hampir saja air mataku menetes melihatnya.          “ hey kak..jangan salah dulu. Kami semua ini bahagia,kami bahagia saat harus berlarian ditengah hujan. Bahkan suatu anugerah bagi kami..” Eva yang sepertinya tau kesedihanku menepuk bahuku pelan.          “ hujan itu indah bukan Kak? Lantas,kenapa kakak begitu membencinya?”Aku menerawang jauh,kembali mengingat masa lalu yang sebenarnya setengah mati ingin ku buang.“ adikku….Reno,mungkin kalau dia masih ada,ia seusiamu. Laki-laki kecil yang pemberani. Begitu menyukai hujan,seperti kamu yang juga menyukai hujan…” aku tersenyum kecut. Eva memperhatikanku.“ dia,suka sekali berlarian ditengah hujan. Bermain-main saat gerimis datang.. baginya,hujan adalah sebuah kebahagiaan yang jatuh dari langit..”Sejenak terlintas dalam ingatanku,wajah Reno yang begitu ceria saat hujan datang.Aku kembali bercerita,” tapi..hujan juga yang telah merenggutnya dari dunia. Saat dia bermain didepan rumah,hujan yang begitu deras membuatnya jatuh dan terperosok kesungai. Tidak ada yang tau,dan dua hari kemudian mayatnya ditemukan disungai itu..” aku masih menahan air mataku.          “ Bukan hujan Kak..tapi takdir.” Kata Eva.          “Andai kakak tau betapa indahnya hujan..betapa bahagianya kami diantara air yang jatuh dari langit itu” lanjutnya.Sejenak aku berfikir. Mungkin benar apa yang dikatakan gadis keil ini,mungkin juga memang takdirlah yang telah membawa adikku pergi,bukan hujan.Hari itu,untuk pertama kalinya aku tersenyum diantara hujan. **** Sengaja untuk hari ini aku tak menemui Eva. Setelah pulang dari sekolah,aku langsung sibuk dengan payung-payung yang ku beli tadi.Aku bukan ingin berali profesi menjadi seorang pengojek payung,hanya saja ini kupersiapkan untuk gadis kecil dan teman-temannya yang selalu berkutat diantara hujan itu.Tinta lukis yang telah kusiapkan,kini berada ditanganku. Aku mulai melukis diatas payung itu satu persatu. Kebetulan aku sangat suka melukis dan sempat mendapatkan beberapa penghargaan dari bakatku ini.Ada berbagai gambar disana. Kupikir,payung-payung ini akan berguna bagi mereka. Karena kemarin kulihat payung mereka sudah usang.setelah semua selesai kulukis,kusuruh bang Maman memasukkan payung-payung itu ke mobil.Hey,apa kalian tau? Semalam aku merundingkan masalah panti asuhan itu pada ayah,dan ternyata dia setuju menjadi donatur untuk panti asuhan itu.Baiklah,ada dua kejutan disini.Pertama,payung yang kubuat khusus untuk para pahlawan hujan itu,yang tentunya Limited edition.Dan kedua,panti asuhan mereka akan selamat dari kejaran para rentenir gila itu.Aku bersiap untuk segera meluncur ke panti asuhan,setelah menyempatkan diri melirik kaca untuk melihat penampilanku,aku segera menuju mobil dan pergi kesana.          “ udah sampai Non” kata bang Maman sambil melirik kearah bangunan yang cukup tua tapi masih terawat rapi.Ada papan yang bertuliskan “Panti Asuhan Kasih Bunda” di depan pagar besi yang telah berkarat. Aku segera turun dan masuk kehalaman. Kulihat banyak anak kecil yang bermain disana. Mereka sejenak menghentikan aktivitasnya dan melihat kerahku. Aku tersenyum dan mereka membalasnya.          “ kak Rere?” seseorang dari dalam rumah memanggilku,dan setelah ia keluar ternyata itu Eva.Aku tersenyum.          “ apa yang membuat kakak mau datang kesini? “ tanya Eva sambil memperhatikan bungkusan besar yang kubawa.          “ ini..cobalah kau lihat dan kau bagi dengan temanmu” aku menyodorkan bungkusan itu. Ia membuka dan mengintipnya. Lalu mengeluarkannya satu persatu.          “ waahh..bagus sekali kak” ia melihat payung itu takjub.Aku tersneyum puas melihat ekspresinya.          “ siapa Va? “ seorang ibu-ibu setengah baya keluar,mencoba melihat apa yang terjadi.          “ ibu…saya Rere.” Aku memperkenalkan diri.Setelah itu kami berbincang-bincang. Membicarakan masalah panti asuhan yang akan ditutup ini. Kutawarkan bantuanku,ternyata ibu yang bernama Hera itu sangat senang. Ia memelukku erat ambil meneteskan airmata bahagia.          “ sudah ku bilang,hujan itu anugerah kan Kak…” kata Eva sambil menerawang jauh melihat hujan diluar panti. Aku mengangguk          ‘’ hujan yang mempertemukan kita,hujan yang membuat kakak tau bahwa begitu banyak keindahan yang belum kakak mengerti”Aku melihat gadis kecil disampingku itu. Aku kagum juga padanya,seorang anak sembilan tahun yang telah mengerti tentang hidup lebih dari yang kumengerti.Bibirnya melengkung keatas,ia tersenyum. Dan itu manis sekali.          “ hujan yang membawa kakak kemari,dan hujan yang membuat kakak sadar bahwa Reno pergi karena takdir”Aku melihat kagum kearahnya. Kupeluk dia,erat sekali.Dan kini,hujan tersenyum padaku. ----THE END----

sumber :http://cerpen.net/cerpen-motivasi/setetes-air-langit.html

Rabu, 09 Maret 2011

Untuk Kau Adik Ku..

MatahaRi hari ini bgtu terIK, menyucUr keringat q menengadah kebiru langIt.
hufthhhh.... Q rebahkan tubuh q di atas rerumputan Hijau, Angin lembut menyapa wajah Q,, mengipas jiwa Q yg penat.

hemmm,,,, aQ menatap kesatu arah ..membiru nun jauh disana.... jauh..jauh..jauh skali fikiran q melayang, teRsungging senyum Q mengingat masa kecil q yg menyebalkan,,, si kancil nakal, non , brmacam2 panggilan kesayangan yg dilontarkan untuk anak yg nakal, keras kepala & cengeng sprti Q.. hehehe,, senyum q smkin melebar :)

lamunan Q pun smkin jauh... kehidupan masa Remaja yg keras, masa dmn kehidupan keluarga bgtu sulit, keluarga Q berantakan, Usaha ayah Q bangkrut, keuangan morat marit.... oooo... aq sangat mengingat masa ini, dmn aQ, kakak Q dan adIk q hrs berjuang keras mmbntu keuangan klrga Q, membiayai hidup, sekolah & Kuliah kakak Q. aQ rela berjalan kaki kesekolah, berjualan kue, hnya untuk mengganti Rok sekolah Q yg sudah robek. aq bhkan hmpir tak tau, apa rasanya bersenang2 dg tman2 Q,, krn yg q tau, stiap plg sekolah aq, kakak q , dan adik q,, setia mengayuh sepeda butut km,, melwati jalan yg terjal, siap menemui wajah lusuh ayah & ibu q di persawahan..


Q pejamkan mataq.... q tarik nafas q dalam,,, dalam sekali....trsa dingin disudut mata Q,, perlahan bulir yg tertahan itu jatuh....
" Tuhan,, aq Bersyukur... dihidup q yg keras, dg smgt & dukungan klrga Q, aq bisa mnyelesaikan S1 Q....
aLhmdllh....."

Q usap air mataQ,,,, q tatap lg birunya langit.... kmbali aq terlarut...
Seketika sosoK itu kmbli hadir di ingatan Q, sosok yg sngt aQ sygi,,,sosok yg menguatkan q skligs menghancurkan Q!!  yg menjadikan Q terpuruk,,, bhkn sgt terpuruk...
Tuhan... sungguh aQ mmbencinya... ini terasa sungguh tidak adil untuk Q, apakah rasa perih & kecewa ini hanya untuk Q?

bulir2 yg trtahan.. kini kmbali terjatuh... bhkan lebih deras,,, Tuhan.. maafkan aQ,, ampuni aQ,,, aQ ingin bersama_Mu... hmpir 2 thun sdh aq lewati kepedihan ini sndiri... hmpir 2 thun aq meyakinkan ini yg trbaik untuk q,, aQ bhkan hmpr tak prcya lg dg smua laKi2. bgi Q mrka tak ada yg tulus... meski q cb mmbuka hati Q lg,, namun aq kmbli dikecewakan stlh setahun aq menata hati Q untuk percaya pd ny... myakinkan hati Q bhwa dialah malaikat pnyelamat q, yg akan mrubah setiap tets air mata q mjd senyum kebahagiaan, yg akan setia brsm q hingga aq bnr2 bs merebut pribadi yg baik.. tp ternyata smua hanya omong kosong belaka.

Tuhan,, cobaan apalg yg akan kau berikan pada Q???!!!
kembali q tata hati Q baik2... Yaa Rabb... ikhlas kan hati Q,, Q mohon jgn kau biarkan aQ menangis sendirI,, sertai aq dalam merebut diri Q sndiri...

*********
smntara, tak jauh dr Q... disana, didepan Q q tatap sepasang mata sendu yg kelelahan...

adikQ.... meski kau terlihat kasar n keras kepala, tp aQ tau hatimu bgtu mulia...taukah kau adik Q? sejak kau mengayuh spda bersama kakak2mu mmperjuangkan pndidikan kakak qt,, Sejak sekolah MenengaH pertamamu terancam putus, sejak itu juga aq berjanji,,, jika swt hari aq mmpu, aq akan mmbantumu merebut gelar sarjana itu.. tenanglah adikQ, aq kan mmprjuangkan mu...mulai saat ini. apapun yg terjadi..
karna aQ sngt menyayngimu stlh Ibu & ayah..
Mski trkadang Aq nmpak acuh...tp hati q sllu berkata yg terpenting saat ini adalah kebahagiaan ibu, ayah & kau adik Q.
& aq akan melupakan sejenak ttg hati Q,,, smpai kau mengenakan baju seragam wisudawan mu,. Adik Q.. insyaallah... amin...

sumber :http://cerpen.net/cerpen-motivasi/untuk-kau-adik-ku.html

Dreaming With You

Senja selalu punya hubungan dengan awan merah bersemburat jingga.
begitu juga awan yang juga punya hubungan dengan langit luas nan elok.
Menyenangkan....
tapi,,hanya ada satu yang masih melekat mantap di otakku dan terekam dengan rapi.
ya,,Rumah sakit dan impian yang ada didalamnya......
"Hauh,,Ma,,capek nih" kataku sambil menguap.
Mama hanya geleng-geleng kepala.
"Jangan gitu dong ci, kita kesini kan mau jenguk tante ina" ujar mamaku lembut sambil membetulkan jilbab putihku. Aku hanya mangut-mangut kecil. Rasa sesal menyusup lembut dihatiku. Ya,,aku sangat menyayangi tante ina. Tante yang selalu ada untukku sejak aku kecil. Walaupun tante sudah penyakitan sejak kecil, tante hampir tak pernah bersedih. Baginya kesedihan hanya akan menambah beban.
"Assalamu'alaikum tante" ucapku girang ketika memasuki bangsal tante. Aroma ini begitu khas, karena dulu ketika kecil aku sering kesini. Aku menutup mataku. Ingatan itu kembali muncul. Ketika kecil aku pernah bertemu dengan seorang anak lelaki di bangsal anak di rumah sakit ini. Aku begitu ingat tatapan matanya ketika aku pertama berjumpa. Tajam namun penuh kehangatan. Aku tidak tahu pasti berapa umurnya. Tapi yang paling kuingat anak itu pernah melindungiku ketika aku hampir tertimpa sebuah nampan yang dibawa oleh seorang suster.
Aku nggak terlalu ingat. tapi setelah itu aku dengar teriakan dan suara panik suster dan darah berceceran dimana-mana. Sejak itu aku tidak pernah melihat anak itu lagi.
"Ci, kok ngelamun" Kata tante menyentakkan lamunanku.
"Ahhh gak kok, oh iya tante ichi mau jalan-jalan dulu ya nyari udara segar, lagi capek nih tan habis eksul di sekolah" Kataku dengan penuh semangat. Tante Ina hanya mengangguk kecil tanda persetujuan.
Aku memandangi setiap koridor yang kulewati. Rasanya tetap sama seperti dulu. Dingin, dan menakutkan. Sesekali ku coba mengintip aktivitas di setiap bangsal. Dan tentu saja yang paling membuatku kangen adalah bangsal bagian anak. Ku buka pintu putih yang dingin itu. Dari dalam langsung terdengar tawa riuh anak-anak. Mataku terfokus pada seseorang yang mereka kerubungi. Seorang cowok berambut keriting dengan mata coklat dan kulit putih dan senyum ramahnya sedang asyik menceritakan sesuatu pada mereka. Aku menajamkan pendengaranku. Samar-samar kudengar lelaki itu bercerita tentang Mimpi seorang cowok dengan seorang gadis yang disukainya dirumah sakit. "Dreaming with you" gumamnya diakhir ceritanya.
"Kakak sedang apa?" tanya seorang anak kecil mengagetkanku. Spontan seluruh mata tertuju padaku. begitu juga dengan cowok itu. Tapi aneh mata cowok itu yang tadinya ramah berubah dingin dan tajam...
dia lalu berkata sinis "Kamu siapa dasar penganggu"
Wajahku terasa memanas. Ingin rasanya aku marah tapi aku malu. Aku lalu berbalik dan hendak pergi.
"Tunggu" terdengar suara cowok itu lagi.
"Siapa yang nyuruh kamu pergi, mulai besok kamu wajib kesini" katanya cuek lalu meninggalkanku yang masih terheran-heran.
Ada apa sih ini?
bersambung....
tunggu kelanjutannya ya....

sumber : http://cerpen.net/cerpen-romantis/dreaming-with-you.html